Pada tahun
1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (
self-flowing spring)
karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi
seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.
Willy Sidharta,
sales dan perakit mesin pabrik pertama
Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi
Aqua.
[1] Ia memulai dengan menciptakan konsep
delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung
Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan
Aqua Secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan
Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.
[1]